[WN] Ore wa Souseki wo Shiranai ~Itsu no Ma ni ka Kanojo ga Dekitemashita~ Chapter 4 Bahasa Indonesia
Chapter 4: Di Gedung Olahraga Setelah Kegiatan Klub
Peregangan ringan setelah usai latihan, dilanjutkan dengan merapikan tempat dan terakhir berganti pakaian. Itu adalah rutinitas harianku setelah kegiatan klub berakhir. Dan hari ini tidak terkecuali. Aku yang sudah selesai berganti pakaian lebih awal mengatakan “Otsukaresamadeshita*” pada semua orang di dalam, yang masih belum selesai berganti pakaian dan meninggalkan gedung olahraga. Karena seluruh klub telah menyelesaikan kegiatan mereka, para siswa baru yang telah selesai merapikan gedung olahraga bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan.
TLN: “Otsukaresamadeshita”, “Otsukaresama”, dan “Otsukare” adalah apa yang orang Jepang saling ucapkan saat sepulang sekolah, bekerja, kegiatan lab, dll. Arti harfiahnya adalah sesuatu kayak "Kerja bagus hari ini".
“Otsukare~. Ng? Oi oi, kau tidak menunggu Chisaki?”
“Gak, gak, karena arah rumah kami beda, aku tidak akan menunggunya.”
“Tapi, kalian sepaket berdua, kan? Bukankah seharusnya kau menunggu dia?”
“Hanya sesekali. Dan juga, ‘Paket’ itu. Bisakah kau berhenti bilang begitu? Itu membuatku merinding.”
“Begitu lagi. Jangan malu-malu begitu, oke?”
“Diamlah. Aku harus pergi karena kereta akan segera datang. Otsukare.”
Jika kami terus ngobrol di sini maka aku bisa-bisa ketinggalan kereta. Dan juga, karena Chisaki akan segera muncul, obrolan bisa-bisa akan lebih lama lagi. Saat aku memeriksa jam dengan smartphone-ku, seperti yang diduga, jadwal keretaku akan segera datang. Jadi dengan itu, aku meninggalkan gedung olahraga.
“Otsukaresama.”
“Eh? Ayashiro?”
Orang yang menyapaku di pintu masuk gedung olahraga adalah Ayashiro. Karena itu benar-benar tidak terduga, aku sedikit terkejut. Bahkan tubuhku kaget sesaat.
“Eh? Klub basket putri seharusnya selesai lebih awal dari kami, kan?”
Meskipun arah rumah kami dekat, kami hanya akan pulang bersama “jika jadwal kami berpapasan”. Karena klub basket putri tempat Ayashiro bergabung dan klub bulu tangkis tempatku sama-sama menggunakan gedung olahraga yang sama dengan penempatan waktu yang berbeda, tidak peduli bagaimana pun kalian melihatnya, waktu pulang kami seharusnya berbeda. Adapun hari ini, klub basket putri seharusnya pulang lebih awal.
“Apa maksudmu? Tentu saja aku akan menunggu, kan?”
Karena perlu memperhatikan siapa yang harus tetap menunggu atau siapa yang harus ditunggu, jelas bahwa aku dan Ayashiro tidak berjanji untuk pulang bareng. Bahkan sekarang, dengan kesepakatan tak terucapkan ini, kami pulang dengan normal. Tapi meski begitu, aku masih tidak tahu alasan di balik kenapa dia harus menungguku. Apakah dia punya sesuatu yang ingin dibicarakan denganku? Ataukah karena dia ada latihan di luar ruangan sehingga waktu pulang kami papasan?
“Ayo cepat. Keretanya akan datang, lho?”
Aku mencoba mencari alasan di balik perjalanan pulangku. Tapi, tampaknya dia tidak ada latihan di luar, dan isi percakapan kami sama seperti biasanya. Jika aku mau bicara, aku harus berhati-hati untuk tidak memanggilnya “Ayashiro” seperti sebelumnya. Dan aku telah berjanji untuk memanggilnya “Shiori” mulai sekarang. Masih belum jelas, tapi karena Shiori telah menungguku sebelumnya. Mungkin mulai sekarang, aku harus menunggunya juga sebagai balasan.
Post a Comment