[WN] Gift "Mugen Gacha" de Level 9999 Chapter 11 Bahasa Indonesia
Chapter 11 - Suntikan Semangat Ksatria
Orang-orang dari ras binatang yang menghalangi bagian depan dan belakang semuanya mengenakan armor kulit yang kotor.
Sepintas, aku bisa tahu kalau armor mereka sudah tua dan usang.
Si Ras Binatang beruang berbicara dengan nada merendahkan.
“Kudengar kalian berdebat di Serikat beberapa waktu lalu. Jelas saja, kalian terlalu mencurigakan. Kami membutuhkan setidaknya satu hari untuk mencapai lantai 2, tapi manusia seperti kalian bisa sampai ke lantai 3... Terus terang saja, bukankah itu mustahil? Jika kalian tidak melakukan kejahatan, bisakah kalian menjelaskan bagaimana cara kalian pergi ke lantai tiga dan kembali? Ayo, beri tahukanlah kami sedikit!” [Si Beruang]
“Aku menolak. Petualang tidak boleh mengungkapkan rahasia mereka.” [Dark]
“Hei nak, apakah kau tidak mengerti situasi saat ini?” [Si Beruang]
Ras Binatang beruang dan monyet berdiri di belakang kami. Ras Binatang rakun, rubah, dan tikus menghalangi jalan di depan kami.
Kami saat ini berada di gang belakang yang sepi, yang hampir tidak cukup lebar untuk dilewati dua orang dewasa.
Matahari terhalang oleh bangunan, jadi tempat ini gelap, dan udaranya dingin.
Tempat ini adalah lokasi yang sempurna untuk melakukan kejahatan.
Si Beruang mencoba membujukku.
“Kami sudah menjadi petualang di kota ini selama bertahun-tahun. Dengan kata lain, kami adalah senior kalian. Tidak peduli apa bidang bisnis kalian, kalian harus menghormati senior, kan? Sekarang, seorang senior mengajukan pertanyaan kepada kalian untuk memastikan bahwa kalian memang tidak melakukan tindakan ilegal atau kriminal, jadi jawablah dengan cepat. Ataukah kalian ingin merasakan pengalaman yang menyakitkan? Hah?” [Si Beruang]
“Cebol, bos kami ini bersumbu pendek. Lebih baik kau cepat jawab!” [Si Monyet]
“.........…”
Si Beruang menurunkan suaranya dan mulai mengkertakan jari-jarinya.
Si Monyet, yang terlihat seperti badut bersuara cempreng, berteriak.
Mereka terlihat mengintimidasi, tapi perbedaan level kami sangat besar sehingga aku tidak merasa takut.
Dan masalahnya adalah...
Kupikir mereka mungkin memiliki beberapa informasi, tapi... sepertinya itu salah
Misalkan mereka adalah party seperti “Persatuan ras” dengan misi untuk merekrut dan mengamankan “Master”. Kalau begitu, tidak ada gunanya mereka mengancam kami seperti ini. Bagaimanapun juga, sepertinya mereka tidak memiliki informasi yang berguna.
“Nemumu, apakah ada tanda-tanda orang lain selain mereka?” [Dark]
“Tidak, tidak ada. Orang-orang yang mengikuti kita semuanya ada di sini sekarang, dan tidak ada yang mengawasi kita.” [Nemumu]
“UR, Level 5000, Nemumu sang Bilah Assassin” menegaskan.
Tidak banyak orang yang bisa lolos dari skill deteksinya.
Sepertinya tidak ada yang akan datang dan membantu kami.
(Mereka juga bukan perekrut. Mereka hanya sekelompok petualang preman yang ingin mengambil keuntungan dari kita.) [Nemumu]
(Tampaknya bukan seperti mereka sengaja mencari masalah untuk melihat kekuatan kita. Tuanku, ini benar-benar meleset.) [Gold]
(Aku tidak berpikir kata-kata dan tindakan mereka hanya sebuah akting. Aku juga yakin kalau ini adalah sebuah kesalahan.) [Dark]
Bukan hanya aku tapi Gold dan Nemumu juga setuju bahwa mereka bukanlah orang yang kami cari.
Aku berharap bahwa setidaknya ada sedikit kemungkinan mereka mungkin memiliki semacam informasi, tapi tampaknya segalanya tidak akan berjalan semudah itu.
Aku menghela nafas dari balik topengku dan mengangkat bahu.
Si Beruang mengira bahwa kami akan menyerah pada mereka.
“Kenapa kalian bisik-bisik? Apakah kalian sudah siap untuk menyerah dan bicara?” [Si Beruang]
“Bos, bagaimana kalau kita membawa wanita berambut perak itu ke penginapan dan membuatnya bicara dengan kita? Tentu saja, sampai kita bosan dengannya.” [Si Monyet]
“Itu ide yang menarik, Saru. Kau benar, payudaranya sedikit kecil, tapi dia memiliki wajah yang lebih baik daripada elf. Aku belum pernah melihat wanita secantik itu sebelumnya. Aku akan mengajarimu bagaimana menjadi seorang petualang di penginapan kami sementara aku mendengarkanmu!” [Si Beruang]
“Bos! Mari kita ambil zirah emas itu sebagai pembayaran untuk pelajarannya!” [Si Rakun]
Si Rakun mengangkat suaranya.
Rubah dan tikus di belakangnya juga berteriak gembira
“Aku pernah mendengar rumor kalau zirah itu adalah emas palsu dan tidak akan bernilai banyak, tapi mungkin itu masih cukup untuk membeli minuman... Kalian dapat meninggalkannya sebagai biaya pelajaran, termasuk uang batu sihir yang baru saja kalian terima. Aku bahkan akan meninggalkan kalian sejumlah uang untuk biaya penginapan kalian hari ini, jadi berterima kasihlah!” [Si Beruang]
Kata-kata dan tindakan mereka membuat Nemumu yang berdiri di sampingku marah dan urat biru di dahinya muncul.
“Dark-sama, tolong berikan saya perintah, dan dalam waktu kurang dari tiga detik, saya akan mengubah makhluk menjijikkan ini menjadi gumpalan darah dan menghapus mereka dari permukaan bumi ini.” [Nemumu]
“...Aku mengerti perasaanmu, tapi kau tidak boleh membunuh mereka. Itu akan memberikan kita banyak masalah di kemudian hari. Namun, akan sangat bodoh untuk meladeni mereka lebih lama lagi, jadi lumpuhkan saja mereka.” [Dark]
“Siap.” [Nemumu]
“Hah? Haa?! Apakah kepala kalian baik-baik saja? Sepertinya kalian ingin bertarung melawanku. Manusia rendahan seperti kalian melawanku, seorang Suku Beruang. Apakah kalian ingin mati atau semacamnya?” [Si Beruang]
“Tuanku, Nemumu, apakah begini tak masalah?” [Gold]
Gold menyela ocehan Beruang itu dan mengangkat tangannya untuk menarik perhatian.
Aku melihat ke sana, dan tanpa aku sadari, Si Rakun, Rubah, dan Tikus yang menghalangi jalan kami telah jatuh ke tanah.
Rupanya, dia telah menjatuhkan mereka begitu aku memberi perintah.
Gold memakai helm full-face, jadi aku tidak bisa melihat ekspresinya, tapi dia terdengar bahagia.
“Maukah kamu membiarkan aku yang mengurus mereka? Aku tidak akan membunuh mereka, dan aku pastikan mereka tidak akan mengganggu kita lagi.” [Gold]
“Kalau begitu, Gold akan mengurus mereka. Aku dan Nemumu akan kembali ke penginapan duluan. Tidak apa-apa, kan?” [Dark]
“Oh, seperti yang diharapkan, Tuanku! Kamu tahu apa yang aku maksud! Nemumu... Apakah kau keberatan jika aku memintamu untuk kembali ke penginapan bersama Tuan kita? Maksudku, hanya kalian berdua.” [Gold]
“Tugasku adalah untuk menemani Dark-sama. Jika kau bisa mengurus mereka, itu malah lebih baik. Mari serahkan itu pada Gold.” [Nemumu]
Gold sengaja menekankan kata-kata “hanya kalian berdua”.
Nemumu, yang sebelumnya tanpa ekspresi dan muncul urat biru di wajahnya, berdeham, dan menjawab dengan suara lembut.
Aku tertawa kecil melihat perubahan sikapnya tapi tidak mengatakan apa-apa.
Aku lebih bahagia saat melihat dia senang daripada saat dia marah.
“Wahahahahaha! Baiklah! Kalau begitu, aku serahkan sisanya padamu, Nemumu! Aku akan mengajari mereka apa itu ‘semangat ksatria’!” [Gold]
“A-Apa yang mau kau lakukan? Beraninya kau mengangkat tanganmu melawan kami, seniormu! Jangan meremehkanku, dasar manusia lemahl!” [Si Beruang]
Gold tertawa dan berjalan ke arah Si Beruang. Dia berjalan santai tanpa waspada.
Tiba-tiba, Si Beruang menyerang Gold dengan kekuatan penuhnya. Dia waspada karena Gold telah mengalahkan 3 anak buahnya.
Tinju petualang preman itu mengenai wajah “UR, level 5000, Gold sang Ksatria Emas.”
Sesaat kemudian, Si Beruang mulai berteriak dengan berlinang air mata.
“Aduh! Aduh! Kau! Jangan main-main denganku! Aku adalah Suku Beruang. Hal ini tidak mungkin terjadi padaku. Aduh, aduh. Aku tidak bisa mengepalkan tinjuku. Aduh, aduh!” [Si Beruang]
“Apakah kau akan melarikan diri meninggalkan bosmu?” [Dark]
“Hiii!” [Si Monyet]
Si Monyet menjadi takut ketika dia melihat Si Beruang berteriak sambil memegang tinjunya yang patah, dan dia mencoba melarikan diri diam-diam.
Tapi tentu saja, tidak mungkin aku membiarkan dia pergi, jadi aku mengeluarkan salah satu kartu “Gacha Tak Terbatas”-ku dan melepaskannya.
“R, Fire Arrow, lepaskan.” [Dark]
“Higghhh!” [Si Monyet]
Dengan panah api, aku menyerempet armor kulit Si Monyet itu untuk menghentikannya melarikan diri.
“Kau manusia, tapi kau penyihir! Siapa sebenarnya kalian?” [Si Monyet]
“Apa kau pikir kau bisa lari dari pandangan Tuanku? Tidak seorang pun dari kalian bisa lolos! Aku suka mengajari preman seperti kalian apa itu semangat ksatria! Aku tidak akan melewatkan kesempatan ini!” [Gold]
“Aduh! H-H-H-Hentikan! Sakit! Jangan tarik tangan kananku!” [Si Beruang]
Gold berjalan ke arah Si Monyet, sambil menyeret Si Beruang sepanjang hampir dua setengah meter dengan mencengkeram tinjunya.
Tampaknya Gold tidak akan membiarkannya kabur.
Dia mengabaikan jeritan beruang dan menyeretnya dengan mencengkeram tangan beruang yang patah.
“Aku tidak pernah tahu kalau Gold memiliki hobi semacam itu…” [Dark]
“Jangan bunuh mereka, latih saja hewan-hewan ini agar tidak pernah lagi melawan Dark-sama. Bagaimanapun juga, berdian diri di sini lebih lama lagi hanya akan membuang-buang waktu. Ayo kembali ke penginapan dan istirahat. Saya tidak mandi semalam, jadi saya ingin mandi sekarang!” [Nemumu]
Seperti yang Nemumu katakan, tidak ada lagi yang bisa kami lakukan di sini.
Menyerahkan mereka pada Gold, Nemumu dan aku kembali ke penginapan bersama.
Omong-omong, karena ukuran kamar mandi hanya cukup untuk satu orang, aku harus mandi dan berganti pakaian sendiri.
Di “Naraku”, Mei dan para pelayan peri selalu membantuku mandi dan mengganti pakaian, jadi sudah lama sejak aku harus melakukannya sendiri.
Saat aku keluar dari kamar mandi, Nemumu mencoba yang terbaik untuk menjaga ekspresinya, tapi suasananya sangat canggung.
Agak memalukan bagi kami berdua untuk berduaan, jadi aku tersenyum untuk mencoba menutupinya.
Gold tidak kembali hari itu tapi muncul untuk sarapan keesokan harinya.
Dia tampak sangat senang pada hasilnya dan berbicara dengan gembira.
Post a Comment