[LN] Chitose-kun wa Ramune Bin no Naka Volume 1 Chapter 1.2 Bahasa Indonesia
Chapter 1: Riajuu yang Dibenci Memiliki Pengaruh Besar Atas Sekolah
2
Setelah melewati gerbang sekolah yang sekarang sepenuhnya familiar, aku dan Yua pergi untuk mengambil salinan daftar nama kelas yang dibagikan di pintu masuk gedung sekolah. Mulai tahun kedua, jurusan dibagi menjadi IPA dan IPS, dan perubahan kelas dilakukan. Hasil tersebut dicatat dalam daftar nama berikut. Dari sudut pandang pribadi, situasi di mana kau menjadi bersemangat dari memeriksa poster di papan buletin mungkin disukai, tapi cara ini juga memudahkan untuk mengetahui kelas orang lain, jadi masuk akal bagiku dari perspektif logika.
Setelah memeriksa daftar nama, wajah Yua langsung cerah.
“Hebat, kita satu kelas lagi, Saku-kun. Tolong jaga aku untuk tahun ini juga.”
“Bukan hanya kita yang satu kelas, hampir semua orang juga di kelas yang sama.”
“Itu mungkin benar, tapi kupikir alangkah baiknya jika kamu bisa berbaik hati padaku dengan setidaknya berpura-pura senang.”
Sambil dengan santai mengabaikan Yua, yang membuat wajah tidak percaya, aku melihat daftar nama kelas lagi. Termasuk aku dan Yua, semua anggota inti dari grup riajuu asli di Kelas 1-5 telah memilih jurusan IPS.
Di sekolah kami, mereka menjunjung tinggi kebijakan fundamental ‘menjaga perubahan kelas siswa seminimal mungkin, bahkan untuk perubahan kelas yang berkaitan dengan pilihan jurusan’.
Ini adalah kebijakan yang dirancang untuk meminimalkan kemungkinan menyebabkan stres yang tidak semestinya karena perubahan dalam hubungan antar manusia dan untuk memastikan lingkungan yang kondusif untuk belajar; kebijakan yang benar-benar seperti sekolah persiapan perguruan tinggi. Bahkan ketika keputusan untuk memindahkan siswa dibuat, itu dibuat dengan cara yang memungkinkan untuk memperkuat ikatan antar wajah-wajah yang sudah saling kenal sebanyak mungkin, jadi hasil seperti ini tidak terlalu mengejutkan sedikit pun.
Meski begitu, selain dari kelompok kami, ada banyak orang yang berasal dari kelas lain yang bercampur di kelas ini. Ini adalah sesuatu yang pernah aku dengar dari seorang senpai, tapi tampaknya, hampir setiap tahun jurusan IPA dan IPS masing-masing akan mendapatkan satu kelas seperti ini.
Tidak peduli seberapa besar mereka mencoba untuk menjaga perubahan kelas seminimal mungkin, dengan siswa dari kesemua sepuluh kelas masing-masing membuat pilihan jurusan mereka sendiri, akhirnya beberapa batasan untuk penyesuaian akan muncul. Pada titik di mana mereka akan mengelompokkan siswa-siswa yang sejak awal memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki teman, atau mereka yang memiliki masalah perilaku, atau secara blak-blakan, siswa buangan. Mereka kemudian dijejalkan ke dala tempat yang tersisa, tempat riajuu, yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan tampaknya bisa bergaul dengan siapa pun.
Tentu saja, sekolah tidak secara resmi menyatakan demikian. Namun, tahun kedua dan ketiga akan berbicara secara kredibel tentang keberadaan ‘kelas riajuu’ atau ‘kelas penyendiri’.
“Bagaimanapun, Kelas 5 lagi? Aku sebenarnya cukup senang sebelumnya, mengira pembersihan nama baik dari istilah ‘Chitose Saku dari Kelas 5’ akan menjadi tidak relevan segera. Sekarang, istilah itu akan digunakan secara aktif setidaknya selama satu tahun lagi.”
“Yah, tidak perlu bersusah payah untuk menulis ulang itu menjadi sesuatu seperti ‘Chitose Saku dari Kelas 2 adalah bajingan fakboy’, jadi bagi mereka yang ada di pihak ini, aku harus akui itu sangat membantu.”
“Huh? …Apakah ada penyergapan yang mengintai sedekat ini dariku?”
Post a Comment